MALAM MENANGKIS RINDU
Maman lagi di atas kapal kecil |
Malam yang dingin diselimuti kerinduan dan rasa cemburu yang meresap kental dilubuk hati yang paling dalam, ingatanku tentang dirimu masih saja selalu menghantui, entah aku yang terlalu lemah untuk bisa melupakanmu atau engkau yang terlalu kuat menahan rasa rindu yang terbelenggu atau rasa itu telah hilang dibawah oleh besarnya kebencian, entah lah ...
Namun itu dulu , dulu sebelum engkau bertemu dirinya yang sekarang menjadi pangeran hatimu yang selalu menemani hari-harimu, jujur itu sakit. sakit itu membuatku berpikir aku harus merelahkan mu atau aku harus berusaha mendapatkanmu kembali, atau ini hanya rasa cemburu sesaat dan akan hilang. entah lah ...
Rasa cemburu itu masih saja selalu menghantui ketika aku tak lagi bersamamu dan puncaknya ketika ku lihat engkau jalan bergandengan bersamanya, engkau bergandengan dengannya yang membuat sekejab hati ini hancur lebur bersamaan dengan canda tawamu bersamanya menambah perih sakitnya hati ini, entah apa yang ada di pikiranku saat itu "sakit" mungkin hanya kau yang bisa memahaminya. Mungkin aku yang berdosa telah memikirkan dan selalu merindukanmu atau engkau yang berdusta melawan rasa rindu dihatimu atau mungkin juga aku terlalu egois yang tak bisa menerima dirimu dengannya atau engkau sengaja memilih dia untuk menghapus jejaku, entah lah ...
Malam ini kian lama kian larut tapi perih hati ini belum juga surut masih terbayang-bayang saat terakhir kali kau ucapkan kata perpisahan yang tak bisa kupercayai, rasa perih ini kian terasa semakin sakit bergandengan bersama dingin malam ini. Dingin malam ini terasa sangat, sangat dingin entah karena hembusan angin yang memang lagi kencang, atau bayangan tentangmu yang mengikat malam ini hingga menjadi gersang, atau hembusan angin malam ini membawa semua kenangan tentangmu dan meracuni ingatan ini, atau aku yang gagal menangkis rindu yang menggebu-gebu atau hujan deras dimalam ini berdampingan dengan derasnya duka dihati ini, entah lah ...
Hujan deras yang datang menghampiri menambah sunyinya malam ini, kerlap-kerlip bintang kian lama kian hilang di tutupi oleh kabut hitam kebencian yang mencekam seakan menambah sunyinya hati ini, hanya secangkir teh hangat dan bayangan senyummulah yang menemani kesepian. Sedikit demi sedikit ku teguk teh ini yang seakan-akan menjadi pertanda
bahwa hubungan kita tak mungkin bersatu lagi, jemari tanganku tak mampu
menuangkan rasa cemburu yang masih membekas di lubuk hati ini, semua kabar
tentangmu seakan hilang terbawa arus dinginnya malam ini, "RINDU" mungkin hanya kata ini yang bisa menjelaskan perasaanku padamu malam ini. Semoga kau bahagia bersamanya walaupun aku hancur bersama rasa yang masih terpendam, entah lah ...
"Malam Menangkis Rindu" (#storyMaman7)
Twitter @man_setiawan
(+) FB Maman Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar