MALAM MENANGKIS RINDU
Maman lagi di atas kapal kecil |
Malam yang dingin diselimuti kerinduan dan rasa cemburu yang meresap kental dilubuk hati yang paling dalam, ingatanku tentang dirimu masih saja selalu menghantui, entah aku yang terlalu lemah untuk bisa melupakanmu atau engkau yang terlalu kuat menahan rasa rindu yang terbelenggu atau rasa itu telah hilang dibawah oleh besarnya kebencian, entah lah ...
Namun itu dulu , dulu sebelum engkau bertemu dirinya yang sekarang menjadi pangeran hatimu yang selalu menemani hari-harimu, jujur itu sakit. sakit itu membuatku berpikir aku harus merelahkan mu atau aku harus berusaha mendapatkanmu kembali, atau ini hanya rasa cemburu sesaat dan akan hilang. entah lah ...
Rasa cemburu itu masih saja selalu menghantui ketika aku tak lagi bersamamu dan puncaknya ketika ku lihat engkau jalan bergandengan bersamanya, engkau bergandengan dengannya yang membuat sekejab hati ini hancur lebur bersamaan dengan canda tawamu bersamanya menambah perih sakitnya hati ini, entah apa yang ada di pikiranku saat itu "sakit" mungkin hanya kau yang bisa memahaminya. Mungkin aku yang berdosa telah memikirkan dan selalu merindukanmu atau engkau yang berdusta melawan rasa rindu dihatimu atau mungkin juga aku terlalu egois yang tak bisa menerima dirimu dengannya atau engkau sengaja memilih dia untuk menghapus jejaku, entah lah ...